Ada yang gak pernah nyicip masakan minangkabau? kalau jawabannya “tidak” pasti bohong . Masakan minang sudah terlanjur dikenal masyarakat sebagai “masakan padang”, padahal sebenarnya bukan hanya dari padang. Menurut saya, masakan padang adalah masakan terenak sedunia. Seriuss. Dalam sebulan, pasti aja ada masakan padang yang saya nikmati, bumbunya khas dan spicy – super flavory itu yang bikin enak.
Sebelum puasa kemaren, saya dan teman-teman TK’05 Traveller mengadakan trip ke Padang dalam rangka liburan tahunan. awalnya kami bingung mau kemana, namun setelah mengadakan voting, akhirnya tahun 2013 ini Kami sepakat untuk eksplore Sumatra (padahal cuma Sumatra Barat nya aja sih, itupun gak semua ). itu juga jadi pertimbangan karena tahun sebelumnya sudah ke daerah kalimantan, jadi setidaknya pulau-pulau besar di Indonesia pernah disinggahi. Seneng deh bisa berlibur bersama mereka karena timing-nya selalu tepat dan planningnya yang luarrr biasa. Itinerary-nya benar-benar precise disertai dengan contingency plan jg *thumbs up*
Karena waktu yang paling memungkinkan buat sebagian besar dari Kami itu pas sebelum puasa, akhirnya yaudah sekalian aja itung-itung “pesta” kuliner sebelum puasa. hehe. rasanya beda ya bisa nikmatin makanan langsung dari daerahnya. Ibaratnya, kaya beli domba di Garut atau beli dodol di Garut atau atau beli jaket kulit di Garut. hahaha
Selama trip kemaren, ada beberapa jenis makanan dan tempat makan yang recommended kalau berkunjung kesana. Oke, diurutkan berdasarkan yang paling fenomenal ya…
Oia, siap-siap tissue, siapa tahu ngiler
1. Itiak Mudo Lado Ijo Ngarai Sianok

Kalau yang sempat main ke Bukittinggi, tempat ini emang tempat yang tidak boleh terlewatkan. Lokasinya benar-benar dekat Ngarai Sianok dan nampaknya sudah terkenal senatero negeri. Berhubung saat kesana ternyata sudah tutup restonya…padahal keesokan harinya saya udah ciao ke Jakarta akhirnya dibungkus saja deh. Sampai rumah tinggal diangetin dan siap disantap. Rasanya,,, beuhhh pedas gurih mantap. kalau diminta ngasih rating, saya kasih 9.9 dari 10. hehe. Bumbu sambal ijonya banyak sekali dan berlumur minyak tentunya. Cuma sayang, dagingnya agak alot, jadi recovery-nya gak sempurna. ahh,,mugkin kurang lama ngangetinnya. Abis makan si bebek, bibir saya rasanya seperti terbakar 😥 . Kalau kondisi perutnya lagi gak bagus, siap siap untuk mules aja. Hehe . Alhamdulillah saya gak sampai bolak balik toilet, cuma perut sempat bergejolak aja beberapa saat. Harganya lumayan mahal, satu bungkus harganya Rp. 120.000 (satu ekor itik dan bumbunya banyak banget). menurut saya, ini cocok untuk dua orang. tapi tergantung orangnya juga sih. ada temen saya yang pesen ampe lima bungkus sebelum pulang. entah buat sendiri atau dibagi-bagi. hehe.
2. Dendeng Batokok (RM Gon Raya Lamo)

Menurut saya, kuliner ini juga tergolong legend. well, sebenernya saya gak suka dendeng, karena aneh, terlalu tipis (2 mm ada kali ya), cuma kalau dendeng batokok entah kenapa saya suka banget. Daging sapi awalnya diiris dan dibumbuin lalu diungkep, daging tadi di pukul atau di pipihkan pelan-pelan. Jadi gak pipih banget masih lumayan tebal kalau digigit, teksturnya lembut dan tidak alot tentunya. Bumbunya meresap hingga ke sarat-serat miofibril nya, walaupun dari segi “looks” nya tidak terlalu menarik, tapi seriusan bikin nagih berkali-kali. Dendeng ini enak disantap bersama sambal ijo. saya coba makanan ini di RM Gon Raya Lamo dan RM lain juga. cuma yang di Gon Raya itu yang menurutku paling enak.

3. Ayam pop (RM Family Benteng Indah)

Pertama kali makan ayam pop itu waktu pas kuliah. hahaha. Ayam pop cisitu dan di simpang dago. Nah, ternyata ayam pop yang sebenarnya itu jauh lebih oke. Kalau kata syahrini mah Cetar Membahana Badai. Hahaha. Saya makan langsung di rumah makan yang konon katanya ayam pop itu pertama kali diracik sampai bisa menyebar ke seluruh Indonesia, namanya RM. Family Benteng Indah. letaknya persis di samping benteng Fort De Kock. kalau dari jam gadang, masih perlu jalan kaku sekitar 700 m kali ya…Rasanya,,hmm..enak bangetttt. Waktu itu kita order sampai dua kali gara-gara gak cukup (pada dasarnya rakus kali ya ). berhubung kita makannya bergerombol, jadi ayamnya ditumpuk dan bumbunya di pisah, jadi dari segi “appearance” nya jadinya biasa aja, pucet juga, tapi coba dirasain,,,itu enaknya sudah keterlaluan. Oia, ayamnya kecil-kecil (ayam kampung), warnanya putih, trus berlumur minyak. ada bumbu cabe ijo dipisah dipisah, ada daun-daun singkong juga. Ah,,,enak deh.

4. Sate Mak Syukur

Salah satu makanan padang favorit saya juga adalah sate padang. selain 100% daging (klo yg sate-sate lain kadang nyelipin lemak-lemak), bumbunya juga enak banget. Kalau hendak ke Bukittinggi dari padang, mampirlah sejenak di Sate Mak Syukur. Letaknya tak jauh dari Air Terjun Lembah Anai. Jika sate padang yang di Bandung aja sudah enak,,,apalagi ini, enaknya udah level malaikat *lebay*. Dagingnya besarr, empuk, tidak alot, dan bumbunya sedap luar biasa. disana juga ada kerupuk kulit, jadi tambah maknyuss. Lingkungannya juga adem, kaya di lembang, jadinya hawanya pengen ngunyah melulu. Btw, tempatnya terkenal kok, sampai SBY aja nyicip sate disana. iya, SBY presiden Republik Indonesia 😯 . Fotonya di pajang seakan-akan SBY mau bilang “Saya Prihatin,,,kalau Rakyat Indonesia tidak berkunjung kesini”
5. Palanta Minang Seafood Resto

Saya ke Padang cuma bentar saja, jadi tidak sempat explore kuliner disana. berhubung saya waktu itu abis island hopping ke Pulau Pagang dan sekitarnya, jadinya kita memilih seafood untuk kuliner di Padang biar masih ada suasana lautnya. Nah diantara semua seafood disana, Palanta Minang is the best. Tempatnya ramai dikunjungi orang. persisnya saya gatau dimana, yang jelas benar-benar dibibir pantai. banyak kok daerah warung-warung seafod disana. jadi ga susah nyarinya. udangnya, kepitingnya, kangkungnya, cuminya,,,ahh semuanya enak deh. Biasanya nya anak-anak sambil makan itu sekalian ngobrol sana sini, nah saat itu tiba-tiba gak ada yang ngomong, semua fokus ke Seafood
6. Nasi kapau

Mungkin sudah tidak terhitung berapa kali saya pernah makan masakan minangkabau. Cuma tetap aja sih yang paling enak ya di daerahnya. Entahlah, menurut saya auranya beda. hahaha. Ada beberapa warung yang biasa aja, tapi enaknya luar biasa seperti rumah makan waktu pulang dari Maninjau dam Pas menuju Bandara. Lupa tempat makannya. entah kenapa waktu itu juga lupa check-in di foursquare, lagi-lagi terlalu fokus dengan makanannya.
7. Soto Angkasa

Katanya Sotonya enak disini, ya menurut saya juga enak. jadi, kalau belom sarapan sehabis dari Bandara, mampirlah ke Soto Angkasa. rasanya menurut gua gurih. sepertinya micinnya lumayan banyak, makanya enak. hehe.
8. Ikan Bilis

Di daerah danau singkarak gak terlalu ramai menurut saya. entahlah, apa karena gua melewati jalan yang tidak tepat atau gimana. jadi, perihal kuliner disana tidak ada yang mencolok selain oleh-oleh khas Danau Singkarak ; Ikan Bilis. katanya ikan ini adalah ikan endemik danau singkarak dan tidak ditemukan di tempat lain. berhubung gua udah jauh-jauh kesana, ya beli deh akhirnya. rasanya ya kaya rasa ikan biasa cuma ada sensasi uniknya yang kayanya bawaan dari si ikannya. Ada juga beberapa toko yang jual ikannya udah dibumbuin jadi lebih enak aja. Oleh-Oleh ini banyak ditemukan juga di kota bukittinggi nya ataupun di Padang, cuma biasanya lebih mahalll dibanding dengan di Danau Singkarak nya (ya iya lah…). Jadi, Selagi berkungjung ke Singkarak, Belilah ikan bilis,,,murah dan enayaak 🙂
gimana-gimana, ngilerr ya?
mantap mas.
coba wisata kuliner sumatra barat lagi bisa mas?
kunjungi kami tour masakan minangkabau
terimakasih